Wednesday, September 4, 2013

Tips Untuk Seorang Ibu di Kebumen yang Anaknya Balita / 9 Tips Ampuh Menghadapi Balita


Akhir-akhir ini aku benar-benar keranjingan baking. Hobi baru ini membuatku membongkar tabloid lama yang ada hubungannya dengan masak-masak. Dan aku menemukan satu artikel menarik tentang cara menghadapi balita. Menarik kubilang karena aku punya dua balita yang sedang butuh-butuhnya perhatian dariku.

Artikel ini dari kolom Anda Anak milik tabloid NOVA No.910/XVIII tanggal 7 Agustus 2005. Sudah cukup lama, bahkan kertas tabloid itu pun mulai menguning. Bagi orang tua yang punya balita, barangkali tips-tips ini bisa dipelajari dan diambil manfaatnya..
Dan ini dia ke-9 tips itu:
1.      Jangan menunggu bayi sampai mencapai usia balita untuk merencanakan arah pendidikan.
Anak sangat mudah belajar apapun dari lingkungannya. Karena itu berilah selalu anak contoh yang baik untuk ditirunya.
2.      Bayi membutuhkan banyak perhatian dan cinta kasih
Perbanyak perilaku positif dan hilangkan yang negatif. Misalnya dengan memberikan perhatian hanya ketika bayi menangis hasilnya adalah bayi akan lebih keras tangisnya. Jika memang anak sudah menangis, tunggu di luar pintu sejenak sampai ia agak tenang, baru mendekatinya. Biarkan anak belajar, bahwa ia akan mendapat perhatian pada saat anak tenang.
3.      Reaksi orang tua atas perilaku anak
Saat si kecil bermain dengan temannya, kadang ia mendapat perlakuan yang nakal dari temannya tersebut. Reaksi pertama orang tua adalah menekuk muka, kaget, lari secepatnya untuk memeluk anaknya, melindunginya dari bahaya. Yang jelas, reaksi dari para orang tua berbeda-beda bahkan ada kesan berlebihan. Jika diperhatikan, sebetulnya anak yidak menangis saat dinakali temannya, tapi mendadak tangisnya meledak saat melihat wajah ibunya. Karena itu, tetaplah bersikap tenang, maka anak pun akan tenang. Keuntungan dengan sikap ini adalah mengurangi rasa panik saat ada kejadian tak terduga dan bisa mengetahui secara persis bagaimana reaksi anak jika dia benar-benar merasa sakit.
4.      Hentikan teriakan
Tak jarang anak berteriak saat menginginkan sesuatu. Untuk menghentikannya, cobalah datangi ia lalu berlutut setinggi dengannya. Tatap matanya dalam-dalam dan katakan ,”Kuping Mama sakit mendengar teriakanmu. Mama juga tidak mengerti apa yang kamu katakan jika berbicara sekeras itu. Coba deh, bicara biasa dan dengan suara yang manis, pasti Mama bisa dengar dan mengerti ucapanmu.” Setelah itu, tinggalkan si anak. Biarkan ia menyadari bahwa dengan teriakannya itu, ia tidak akan mendapat perhatian atau terpenuhi keinginannya.
5.      Alihkan perhatian
Jangan melihat sebagai sebuah hukuman jika membawa si kecil ke kamarnya untuk sesaat ketika ia mengamuk. Mengalihkan sesaat perhatiannya adalah hal yangbaik untuk mengubah perilaku negatif anak. Jangan lupa untuk menjelaskan bahwa Anda tidak menyukai perilakunya dan katakan apa yang Anda inginkan darinya.
6.      Pentingnya tidur siang
Anak balita sangat membutuhkan tidur siang. Aturlah jadwal keluar rumah agar tidak mengganggu jam tidur siangnya.
7.      Puji perilaku positif
Sirami anak dengan pujian jika ia menunjukkan tingkah laku yang baik karena pujian dirasakan oleh anak sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membuatnya merasa diperhatikan.
8.      Aturan mudah dan konsisten
Coba buat aturan yang tidak terlalu berat dan tetaplah konsisten. Misalnya jangan izinkan ia mengambil mainan yang lain sebelum ia mengambil mainan yang ada di lantai.
9.      Santai
Nikmati saat-saat dengan si kecil saat ini. Karena tanpa kita sadari, momen-momen indah di masa kecilnya ini akan segera berlalu.

Tak ada salahnya mencoba tips-tips di atas jika memang untuk kebaikan si kecil. Dan aku pun terus belajar untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku.

No comments: