Wednesday, July 9, 2014

Sejarah 9 Juli 2014 dari Brasil melawan German hingga Prabowo melawan Joko Widodo

Pada hari rabu tanggal 9 Juli 2014 akan menjadi sejarah panjang dimana pada perhelatan Piala Dunia yang diadakan di Brasil pada babak semifinal Brasil yang notabene Juara terbanyak, tuan rumah, dan memiliki sejarah manis dibantai 7 - 1 oleh German. Sementara diajang Pemilihan Presiden Indonesia tahun 2014 akan terjadi sejarah Indonesia dimana akan menentukan siapa yang akan menjadi Presiden dan Walil Presiden Indonesia periode 2014 sd 2019. Duel Pilpres 2014 antara pasangan Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa akan berduel sengit di TPS masing-masing melawan pasangan capres nomor urut 2 Joko Widodo yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Menilik duel seru ini karena sejarah Pemilu Presiden dan Wakil Preaiden kali ini hanya mempertemukan dua pasangan yang menjadikan semua unsur yang ada terpecah menjadi dua untuk merapat ke calon pilihan masing-masing. Bisa dilihat dimedia massa ataupun elektronik dimana kedua kubu saling kaim didukung oleh lembaga atau kelompok tertentu. Sebagai corong politik ada dua stasiun televisi yang terang terangan menjadi corong politik capres yaitu TV One dan Metro TV. Kedua televisi ini menjadilkan Pilpres ini menjadi berimbang dan saling Claim dukungan. Lembaga survei di kedua televisi ini juga terlihat kurang independen dimana misal dari lembaga survei A di TV A pasangan 1 unggul atas pasangan 2 52% 48% begitupun sebaliknya di lembaga survei B di TV B unggul 52% 48%. Kami masyarakat kecil harapanya pemilu presiden kali ini dapat berjalan lancar meski terkadi perpecahan suara menjadi dua namun nantinya diharapkan mampu menjadikan terpilihnya Preaiden yang terbaik dan mampu menhayomi masyatakat Indonesia periode 2014 s.d 2019.  Kedua momen Piala Dunia dan Pilpres ini juga bertepatan dengan bulan Ramadhan, maka dari itu kejujuran dan sifat berbesar hati menjadikan prioritas utama.

DAMAI PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN UNTUK WARGA KEBUMEN DAN UNTUK MASYATAKAT INDONESIA

No comments: